Sebelum menikah hendaklah sepasang calon suami dan istri saling mengetahui kondisi masing-masing, baik keadaan finansial, kesehatan mental bahkan kesehatan fisik. Hal ini untuk menghindari penyesalan atau bahkan perpisahan setelah menikah. Pemeriksaan kesehatan fisik biasanya disebut dengan cek-pranikah, berguna untuk mengetahui adanya indikasi penyakit menular seksual atau penyakit lainnya, apalagi untuk pasangan yang berencana memiliki anak di kemudian hari. Cek-pranikah ini biasanya terdiri dari beberapa jenis, Sahabat Makna penasaran apa saja jenis-jenis cek-pranikah? Simak informasi selengkapnya ya!
Golongan Darah dan Rhesus
Pengecekan golongan darah dan rhesus ini diperlukan untuk melihat kecocokan antara suami dan istri agar tidak ada efek yang dirasakan oleh anaknya kelak. Beberapa penyakit, seperti penyakit kuning dan anemia bisa dialami oleh anak jika seorang ibu yang memiliki rhesus negatif menikah dengan suami dengan rhesus darah positif. Kemungkinan besar anaknya akan memiliki rhesus positif, tetapi pada proses kehamilan akan menyebabkan isoimunisasi rhesus, yaitu darah bayi masuk ke darah ibu. Kondisi ini akan meningkatkan antibodi tubuh ibu karena rhesus positif akan dianggap asing oleh sistem kekebalan tubuh ibu.
TORCH
TORCH adalah salah satu jenis penyakit yang diakibatkan oleh Toxoplasma, Rubella dan Herpes. Sepasang calon suami dan istri perlu untuk mengetahui adanya indikasi penyakit ini pada masing-masing pasangan agar menghindari terjadinya keguguran, kelainan pada janin dan kelahiran prematur. TORCH biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti seringnya mengonsumsi makanan mentah yang tidak higienis hingga sering berkontak langsung dengan kotoran hewan peliharaan.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Pemeriksaan IMS dapat dilakukan dengan uji VDRL atau RPR dengan menggunakan sampel darah. Pemeriksaan infeksi menular seksual ini sudah diwajibkan oleh pemerintah yang termaktub dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tujuan dari pemeriksaan infeksi menular seksual ini adalah untuk mengetahui reaksi antibodi terhadap bakteri, seperti bakteri sifilis dan treponema palladium bahkan bisa mendeteksi adanya penyakit HIV.
Organ Reproduksi
Pemeriksaan organ reproduksi ini lebih penting dilakukan oleh calon pengantin perempuan karena menyangkut masalah kehamilan. Pemeriksaan ini meliputi beberapa pengecekan, seperti pengecekan organ vital vagina dengan USG Transvagina, kemudian Histerosalpingografi (HGS) untuk mengecek bagian rahim. Lalu, pemeriksaan kondisi saluran telur dan indung telur. Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan organ reproduksi normal dan sehat atau tidak.
Hepatitis B
Calon pasangan suami istri harus memeriksa kesehatan untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis B agar terhidar dari transmisi hepatitis B melalui hubungan seksual. Hepatitis B adalah salah satu penyakit berbahaya, apalagi untuk kesehatan bayi yang dilahirkan dari orang tua yang membawa penyakit ini, yaitu dapat menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi.
Berbagai Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah berupa pemeriksaan laju endap darah atau hematologi rutin yang bertujuan untuk mengetahui kesehatan secara umum, hal ini untuk mendeteksi kondisi anemia, leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi, penanda sel darah tidak tepi, tingkat hidrasi dan dehidrasi serta polisitemia pada individu. Selain itu, pemeriksaan kesehatan ini juga bertujuan untuk mengindari risiko kelahiran keturunan yang menderita thalassemia dan hemophilia.
Buat Sahabat Makna yang mau menikah, coba untuk cek kesehatan dahulu ya agar menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan dalam membina rumah tangga kelak. Sehat selalu ya Sahabat Makna!